SENGSARA MEMBAWA NIKMAT

SENGSARA MEMBAWA NIKMAT
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya (Kejadian 3:15)

Ungkapan kita orang Indonesia yang mengatakan: ‘Orang lain yang makan nangka saya yang kena getah’ sepertinya pas untuk dikenakan kepada Yesus. Kenapa tidak, dalam Kejadian 3 dikisahkan bagaimana kejatuhan manusia (Adam-Hawa) dalam dosa. Dan akibat dari kejatuhan itu ditimpakan kepada Yesus seorang diri.
Kejadian dimana manusia ‘makan nangka’ dan Yesus yang ‘kena getah’ tidak perlu disesali atau diprotes karena memang sudah kehendak Tuhan supaya Yesus yang menanggung dosa kita manusia. Hanya yang perlu kita renungkan sekarang adalah bagaimana kesengsaraan Yesus dalam menanggung dosa itu justru membawa nikmat bagi kita manusia.
Allah sudah menetapkan supaya dalam menanggung dosa manusia Yesus harus mengalami suatu kesengsaraan yang luar biasa yang kita kenal sekarang sebagai salib. Nubuatan Alkitab mengatakan bahwa tumit Yesus yang adalah keturunan jasmani dari Hawa diremukkan oleh si ular (Iblis). Dan nubuatan itu digenapi kemudian pada hari Jumaat sore 2000 tahun yang lalu ketika Yesus naik ke atas kayu salib – Ia mati di sana. Peristiwa itu membuat Yesus remuk, sengsara dan nampaknya kalah.
Tetapi itu sementara saja. Tepat pada hari Minggu pagi-pagi benar Yesus bangkit dari kubur. Ia keluar dari sana sebagai Pemenang. Kepala si ular telah diremukkan yang ditandai dengan taklukkanya kuasa maut, dosa dan Iblis kepada Yesus, Tuhan kita. Kemenangan Yesus inilah yang membawa nikmat kepada kita sekarang sebagai orang yang percaya kepada-Nya dimana kelak kita akan hidup bersama-sama dengan Dia di sorga.
Apa yang dialami oleh Yesus ini biarlah itu menjadi penghiburan bagi kita sekaligus mensyukurinya. Kalau bukan Yesus yang menggantikan kita di atas salib pastilah kitalah yang akan mengalami sengsara. Dan sengsara kita tidak akan pernah membawa nikmat tetapi justru kebinasaan. Karena itu pada saat peringatan kematiaan Yesus hari ini yang kita sebut sebagai Jumaat Agung kita ingat kembali apa yang sudah dikerjakan oleh-Nya di masa lalu dan kita menghargainya dengan tidak lagi hidup dalam perhambaan dosa. Bukankah Yesus telah mati untuk itu???

Comments :

0 komentar to “SENGSARA MEMBAWA NIKMAT”


Posting Komentar