Dalam kemanusiaan-Nya Yesus memiliki silsilah yang jelas. Silsilah itu dapat ditelusuri sampai pada Adam-Hawa seperti di bawah ini:
Adam - Set - Sem - Abraham - Yehuda - Daud - YESUS (Catatan: Dalam silsilah ini hanya nama-nama penting saja yang dicantumkan. Ada sekian generasi yang dipotong).
Dari silsilah itu, kita bisa melihat bahwa ternyata Yesus, dalam kemanusiaan-Nya adalah keturunan langsung Adam-Hawa melalui Set. Ia juga keturunan Nuh, orang yang diselamatkan Allah dari bencana air bah. Dan dari tiga orang anak Nuh, Yesus diturunkan dari Sem yang anak-anaknya mendiami sebagian besar wilayah benua Asia. Lalu dari sekian banyak keturunan Sem, silsilah Yesus diarahkan kepada Abraham yang menjadi leluruhnya orang Yahudi. Selanjutnya Yesus termasuk juga keturunan Daud, raja yang pernah membawa kerajaan Israel memasuki masa keemasanya.
Sekali lagi, garis silsilah membuktikan bahwa Yesus lahir di dunia sebagai orang Yahudi asli. Ibu kandung-Nya bernama Maria dan ayah angkat-Nya bernama Yusuf yang berprofesi sebagai tukang kayu. Sebenarnya Yusuf bukanlah ayah kandungnya Yesus karena pada saat Maria sedang bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Jadi Yusuf ini bukanlah ayah biologis Yesus. Walaupun begitu tetapi karena Yusuf mau menikahi Maria otomatis ia menjadi ayah Yesus secara hukum. Ia juga memiliki beberapa saudara laki-laki yang seibu, yaitu Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon. Selain itu ada juga beberapa saudari perempuan-Nya walaupun tidak dikenal nama-nama mereka (Markus 6:3).
Yesus tumbuh seperti anak-anak kebanyakan. Tentulah Ia pernah melakukan pekerjaan tukang kayu mengikuti jejak Yusuf, ayahnya (Matius 13:55). Kalau dilihat dari usia-Nya yang hanya 33,5 tahun dan dikurangin 3,5 tahun masa pelayanan rohani-Nya, kemungkinan Ia bekerja sebagai tukang kayu kurang lebih 20 tahun. Dari pekerjaan-Nya sebagai tukang kayu yang cukup lama itu Yesus bersama Yusuf telah memberikan sumbangan besar buat pembangunan di kota Nazaret dan sekitarnya.
Perjalanan hidup Yesus ternyata tidak berlangsung lama. Dalam usia-Nya yang masih sangat muda dengan tragis Ia harus menghadapi kematiaan di tangan-tangan algojo tentara Romawi. Ia mati disalib di bukit Golgota, tepat di luar kota Yerusalem. Itulah akhir hidup Yesus, orang Nazaret itu.
Hidup Yesus memang sangat singkat. Ia mati disalibkan di usia-Nya yang masih produktif. Walaupun begitu tetapi yang menarik ialah Ia tidak pernah menyia-nyiakan hidup-Nya yang singkat itu. Ia melakukan banyak pekerjaan yang baik, dan hidup-Nya menjadi teladan bagi banyak orang. Karya yang pernah dilakukan Yesus dan keteladanan-Nya masih hidup sampai hari ini walaupun Ia sudah tidak ada di dunia, dan itu sanggup mempengaruhi banyak orang. Yesus melakukan banyak hal melebihi dari apa yang dilakukan oleh orang yang berusia panjang tetapi tidak melakukan apa-apa.
