KATA PENGANTAR

Pada mulanya Alkitab, firman Allah diberikan kepada jemaat dengan maksud supaya jemaat bisa mengenal Allah dengan benar dan menyembah-Nya. Namun dalam perjalanannya Alkitab ini semakin asing saja bagi jemaat karena banyak faktor khususnya faktor perbedaan bahasa dan budaya Alkitab yang jauh berbeda dengan bahasa dan budaya jemaat sekarang. Hal ini membuat Alkitab sulit dimengerti.

Menjawab tantangan itu, maka sejak zaman Ezra (Ez. 7:12) mulai lahir tradisi penyelidikan Alkitab (baca: kelas theologia) oleh segelintir orang yang kemudian mengajarkannya kepada jemaat. Dan tradisi itu masih diteruskan sampai sekarang oleh sekolah-sekolah theologia. Hasilnya memang cukup menggembirakan dimana jemaat bisa mendapatkan makanan rohani yang baik. Tapi di satu sisi juga jemaat menjadi bergantung pada para rohaniawan. Pengetahuan Alkitab jemaat berpatokan pada apa kata tafsiran atau ajaran pendeta.

Fenomena di atas sangat disayangkan. Para theolog memang terpanggil secara khusus untuk mendalami firman Allah. Namun jemaat juga berhak dan berkesempatan untuk bisa mengenal serta berbicara tentang theologia karena ilmu itu berkaitan erat dengan Alkitab, firman Allah yang adalah miliknya jemaat.

Melihat kenyataan di atas maka sudah banyak gereja yang membuat terobosan baru dengan mengajarkan Alkitab dalam konteks dunia theologia kepada jemaatnya. Dan sejalan dengan sikap gereja-gereja di atas Gereja Rasuli Indonesia Jemaat ”Petra” pun yang baru berdiri 3 tahun turut serta mengajarkan firman Allah (baca: ilmu theologi) kepada jemaat dalam kelas yang dinamakan Program Sekolah Saksi. Kelas ini dirancang secara sederhana sesuai dengan kebutuhan jemaat dan disampaikan dalam bahasa kaum awam.


1. LATAR BELAKANG

Menjadi saksi bagi Kristus adalah perintah Tuhan Yesus langsung kepada kita setiap orang yang percaya (Mat. 28:19-20). Dan adalah tanggung jawab setiap gereja untuk bisa memuridkan bahkan melatih setiap anggota jemaatnya untuk bisa menjadi saksi yang efektif. Pemuridan serta pelatihan tersebut bisa dilakukan dengan cara mengajarkan ilmu theologia kepada jemaat.

Hanya kendala yang selama ini dihadapi adalah banyak orang menganggap ilmu theologia adalah suatu ilmu yang asing dan sulit untuk dipahami, sehingga banyak kaum awam tidak berani untuk ambil peranan secara aktif menjadi saksi Tuhan dan menyerahkan semuanya kepada pendetanya.

Padahal kalau kita melihat Alkitab, khususnya surat-surat dari Rasul Paulus, semua tulisan kitab-kitab itu sebetulnya ditujukan kepada gereja-gereja lokal dan dibacakan di hadapan semua jemaat. Dengan demikian Alkitab sebetulnya adalah ”surat” yang sangat bisa dipahami untuk kemudian dipraktekkan oleh jemaat.

Jadi adalah tugas setiap gereja lokal untuk mengajar dan memuridkan setiap orang percaya memahami firman Allah dalam kerangka ilmu theologia dan kemudian menjadi saksi yang efektif bagi Kristus, baik di rumah, di tempat kerja, di jalanan atau dimanapun mereka berada.

Gereja Petra yang adalah bagian dari gereja Tuhan ikut mendukung perintah Tuhan Yesus dalam Mat. 28:19-20 dengan jalan memuridkan serta melatih jemaat/kaum awam dalam pengetahuan theologia melalui Program Sekolah Saksi.

2. VISI DAN MISI

2.1. Visi : Menjadikan jemaat mengerti firman Allah dengan benar dan mampu

memberikan kesaksian imannya kepada orang lain dengan benar pula.

2.2. Misi : Membuka kelas khusus dan mengajarkan kebenaran Alkitab kepada

jemaat secara berkala.

3. CARA BELAJAR

Cara belajar dalam Program Sekolah Saksi ini adalah sebagai berikut:

3.1. Pelajaran akan diberikan di dalam kelas khusus.

3.2. Bahan pelajaran yang diberikan adalah bahan setingkat D-3 theologia.

3.3. Pertemuan di kelas di rancang sebanyak 52 kali pertemuan. Masing-masing

pelajaran diberikan selama 4 kali pertemuan.

3.4. Di dalam kelas setiap materi diberikan penjelasan kemudian diikuti dengan

diskusi bersama.

4. TARGET

Lulusan kelas Program Sekolah Saksi ini diharapkan :

4.1. Memiliki pemahaman yang benar akan firman Allah

4.2. Berani dan terlatih untuk mengemukakan pandangan theologianya kepada orang

lain.

4.3. Dapat menjadi saksi yang efektif bagi Kristus.

5. WAKTU BELAJAR

Hari : Setiap hari .......

Durasi : Satu kali pertemuan 90 menit.

6. MATA PELAJARAN

6.1. Bibiologi (ilmu tentang Alkitab)

6.2. Theologi Proper (ilmu tentang Allah)

6.3. Kristologi (ilmu tentang Kristus Yesus)

6.4. Pneumatologi (ilmu tentang Roh Kudus)

6.5. Harmotologi (ilmu tentang dosa)

6.6. Soteriologi (ilmu tentang keselamatan)

6.7. Evangelisasi (ilmu tentang penginjilan)

6.8. Misiologi (ilmu tentang misi)

6.9. Sejarah Gereja (ilmu tentang sejarah gereja)

6.10. Eklesiologi (ilmu tentang gereja)

6.11. Theologi Kontemporer (ilmu tentang theologi masa kini)

6.12. Islamologi (ilmu tentang Islam)

6.13. Eskatologi (ilmu tentang akhir zaman)


7. Tempat:
Jl. Sultan Hassanudin No. 28-29 Keb. Baru - Jakarta Selatan
Tlp. 98878232, 94544611

LAGU KEBANGSAAN ISRAEL

Hatikva merupakan lagu kebangsaan Israel. Kata Ibrani ini arti harafiahnya adalah "Harapan". Lirik Hatikvah digubah oleh Naphtali Herz Imber (1856-1909) di Jassy pada tahun 1878. Ia berasal dari Galisia (sekarang berada di Polandia, Rumania dan Ukraina). Pada proklamasi Israel pada tahun 1948, lagu ini dijadikan lagu kebangsaan Israel. כל עוד בלבב פנימה Kol `od balevav P'nimah Jauh di lubuk hati, נפש יהודי הומיה, Nefesh Yehudi homiyah, nafas seorang Yahudi mendesah, ולפאתי מזרח קדימה Ulfa'atey mizrach kadimah dan sampai ke ufuk timur, עין לציון צופיה Ayin l'tzion tzofiyah. mata tetap memandang Zion, עוד לא אבדה תקותנו, Od lo avdah tikvatenu Tetapi harapan kami tidaklah hilang, התקוה בת שנות אלפים, Hatikvah bat shnot alpayim: Harapan selama duaribu tahun, להיות עםחופשיבארצנו Li'hyot am chofshi b'artzenu Menjadi orang merdeka di tanah sendiri, ארץ ציון וירושלים. Eretz Tzion v'Yerushalayim.Tanah Zion dan Yerusalem.

TEKS PROKLAMASI KEMERDEKAAN ISRAEL

Oleh karena itu kami sebagai anggota dewan rakyat, representasi Masyarakat Yahudi dan Gerakan Zionis berada di sini untuk berkumpul pada hari berakhirnya mandat Inggris Raya atas Eretz-Israel. Atas dasar hak alamiah dan hak kesejarahan serta kekuatan resolusi Majelis Umum PBB, dengan ini kami memproklamasikan berdirinya sebuah Negara Yahudi di Tanah Israel yang akan disebut Negara Israel (18 Mei 1948)

Komen di sini


ShoutMix chat widget