Berikut adalah beberapa sifat Allah: Mahakuasa, Mahapengasih, Mahaadil, Mahatahu dan Mahakudus.
Melihat sifat-sifat Allah di atas, pastilah semua agama / kepercayaan akan mengatakan (mengklaim) bahwa itulah Allahnya. Kalau begitu berarti semua agama / kepercayaan termasuk Kristen memiliki Allah yang sama. Benarkah demikian? Dan kalau memang benar, jadi untuk apa agama kita berbeda dengan yang lain? Seharusnya disatukan saja karena toh pribadi yang disembah itu sama saja.
Pemikiran bahwa Allah yang disembah oleh orang Kristen sama saja dengan allah-allah lain, itu adalah pemikiran yang salah dan sesat. Sesungguhnya Allah orang Kristen sangat berbeda dengan allah manapun dan diantara mereka tidak ada hubungan apapun.
Untuk lebih jelasnya, mari kita melihat perbedaannya.
Allah yang hari ini disembah oleh orang Kristen adalah Allah yang mencari manusia. Sedangkan allah-allah dalam agama / kepercayaan lain adalah allah-allah yang dicari oleh manusia.
Maksudnya???
Allah yang mencari manusia adalah Allah Pencipta alam semesta ini beserta dengan isinya dan termasuk di dalamnya manusia. Manusia yang adalah ciptaan Allah di masa lalu (bahkan sampai sekarang) pernah memberontak dan berbuat dosa di hadapan Allahnya. Sejak hari itu hubungan antara manusia dengan Allah penciptanya putus sama sekali – manusia menjadi buta akan Allah.
Namun dalam kemurahannya yang besar Allah memanggil manusia. Panggilan pertama sekali terdengar di taman Eden ketika Allah berkata kepada Adam: "Di manakah engkau? (Kejadian 3:9). Kemudian panggilan itu terus diulangi sepanjang sejarah umat manusia khususnya di tengah-tengah bangsa Israel. Tujuannya adalah supaya manusia bertobat, kembali mengenal Allahnya dan memiliki hubungan khusus seperti sediakala sebelum kejatuhan dalam dosa. Puncak dari panggilan Allah kepada manusia, yaitu ketika Allah sendiri menjadi sama seperti kita manusia (Ibrani 1:1-2). Itulah yang kemudian kita kenal dengan nama Yesus Kristus.
Sementara itu, allah-allah lain yang ada dalam ratusan agama / kepercayaan di dunia ini, jelas adalah allah yang dicari oleh manusia. Ketika manusia sudah jatuh dalam dosa, tentu saja ada sesuatu yang kurang dalam dirinya, yaitu kebutuhan untuk berhubungan Allahnya. Untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar itu, maka manusia ’menciptakan’ agama dan sekaligus ’menciptakan’ allahnya sendiri untuk disembah.
Allah yang dicari oleh manusia itu dan yang sekarang ada dalam sekian banyak agama lain, apakah Allah yang sejati, Allah Pencipta? Jawabannya adalah: tentu saja tidak. Dalam kebutaan rohaninya, mana mungkin manusia bisa menemukan Allah yang sejati. Kalaupun ia menemukan sesuatu yang sekarang ia sembah, pastilah itu adalah allah palsu.
Jadi kesimpulannya adalah allah yang disembah orang Kristen tidak sama dengan allah-allah agama / kepercayaan lain. Kalaupun sifat atau ciri-cirinya sama itu hanya sebatas anggapan (konsep/gambaran/imajinasi) semua agama tentang tuhannya. Tetapi sesungguhnya objek atau pribadi yang disembah itu sendiri tidak sama.