Sekolah Alkitab Jemaat
SAKSI
Menjadikan jemaat mengerti firman Allah dengan benar dan
mampu memberikan kesaksian imannya kepada orang lain dengan benar pula
Menjadi saksi bagi Kristus adalah perintah langsung Tuhan Yesus kepada kita setiap orang yang percaya (Matius 28:19-20). Dan adalah tanggung jawab setiap gereja untuk bisa memuridkan bahkan melatih setiap anggota jemaatnya untuk bisa menjadi saksi yang efektif. Pemuridan serta pelatihan tersebut bisa dilakukan dengan cara mengajarkan Alkitab (ilmu theologia) kepada jemaat.
Hanya kendala yang selama ini dihadapi adalah banyak orang menganggap ilmu Alkitab/theologia adalah ilmu yang asing dan sulit untuk dipahami, sehingga banyak jemaat awam tidak berani berperan aktif menjadi saksi Tuhan dan menyerahkan semuanya kepada pendetanya.
Padahal kalau kita melihat Alkitab, khususnya surat-surat dari Rasul Paulus, semua tulisan kitab-kitab itu sebetulnya ditujukan kepada gereja-gereja lokal dan dibacakan di hadapan semua jemaat. Dengan demikian Alkitab sebetulnya adalah ”surat” yang sangat bisa dipahami untuk kemudian dipraktekkan oleh jemaat.
Jadi adalah tugas setiap gereja untuk mengajar dan memuridkan setiap orang percaya memahami firman Allah dan kemudian menjadi saksi yang efektif bagi Kristus, baik di rumah, di tempat kerja, di jalanan atau dimanapun mereka berada.
Gereja Rasuli Indonesia Jemaat ”Petra” yang adalah bagian dari gereja Tuhan ikut mendukung perintah Tuhan Yesus dalam Mat. 28:19-20 dengan jalan memuridkan serta melatih jemaat awam dalam pengajaran Alkitab melalui program SAKSI.
VISI
Menjadikan jemaat mengerti firman Allah dengan benar dan mampu memberikan kesaksian imannya kepada orang lain dengan benar pula
MISI
Membagikan bahan-bahan pengajaran Alkitab kepada jemaat
TARGET
Jemaat memiliki pemahaman yang benar akan firman Allah dan dapat menjadi saksi yang efektif bagi Kristus
MATA PELAJARAN
1. Bibiologi
Ilmu yang mempelajari tentang Alkitab
2. Theologi Proper
Ilmu yang mempelajari tentang Allah
3. Kristologi
Ilmu yang mempelajari tentang Kristus Yesus
4. Pneumatologi
Ilmu yang mempelajari tentang Roh Kudus
5. Harmotologi
Ilmu yang mempelajari tentang dosa
6. Soteriologi
Ilmu yang mempelajari tentang keselamatan
7. Evangelisasi
Ilmu yang mempelajari tentang penginjilan
8. Misiologi
Ilmu yang mempelajari tentang misi
9. Sejarah Gereja
Ilmu yang mempelajari tentang sejarah gereja
10. Eklesiologi
Ilmu yang mempelajari tentang keberadaan gereja
11. Theologi Kontemporer
Ilmu yang mempelajari tentang theologi masa kini
12. Islamologi
Ilmu yang mempelajari tentang Islam
13. Eskatologi
Ilmu yang mempelajari tentang akhir zaman
Oleh: Samuel Novelman Wau
PENGHAMBAT BERKAT
Semua orang; baik kita, orang yang percaya (Kristen) maupun mereka yang tidak percaya (non Kristen), selama masih di dunia ini sama-sama menghadapi yang namanya masalah hidup. Masing-masing orang mempunyai masalahnya sendiri. Walaupun demikian, tetapi kita, orang Kristen mempunyai kelebihan dibandingkan dengan mereka yang bukan Kristen, ketika sedang diperhadapkan dengan masalah.
Dalam menghadapi masalahnya, orang Kristen tidaklah sendirian. Tuhan ada bersama dengan kita, Ia yang akan memampukan kita untuk bisa melewati masalah demi masalah yang ada. Janji ini bisa kita baca dalam banyak lembaran Alkitab, misalnya: Matius 28:20 berbunyi demikian: Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman; dan 1 Korintuis 10:13 berbunyi demikian: Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. Inilah yang menjadi kelebihan kita dibandingkan dengan mereka yang tidak mengenal Tuhan.
Penyertaan Tuhan ini menjadi modal utama bagi setiap orang Kristen untuk bisa melewati masalahnya. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian, tidak seperti yang kita bayangkan karena ternyata masih banyak juga orang Kristen yang akhirnya menjadi stress dan frustasi ketika sedang ditimpa masalah. Kenapa hal itu terjadi? Apakah janji-janji penyertaan Tuhan sudah tidak lagi berlaku? Atau apakah Tuhan tidak sanggup menolong umat-Nya?
Hal itu bisa terjadi, bukan karena janji Tuhan sudah tidak berlaku atau Tuhan tidak sanggup menolong umat-Nya, tetapi karena ada masalah diantara Tuhan dengan umat-Nya. Masalah itu adalah dosa. Yesaya 59:2 berkata demikian: Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Inilah yang menjadi penghambat berkat Tuhan bagi kita umat-Nya.
Jemaat Petra, apakah saat ini Anda sedang diperhadapkan dengan masalah berat: rumah tangga, pekerjaan, keuangan, penyakit dan lain-lain? Dan dalam pergumulanmu itu apakah Tuhan tidak menolongmu? Mari, dengan rendah hati koreksi diri dan jujur kepada Tuhan, adakah dosa yang belum dibereskan di hadapan-Nya? Dan kalau Anda menyadarinya, segera bereskan itu, minta ampunlah kepada. Dan nanti lihat, bagaimana Ia akan turun tangan menolongmu, membebaskanmu dari masalah yang sedang menindihmu saat ini. Amin.
Dalam menghadapi masalahnya, orang Kristen tidaklah sendirian. Tuhan ada bersama dengan kita, Ia yang akan memampukan kita untuk bisa melewati masalah demi masalah yang ada. Janji ini bisa kita baca dalam banyak lembaran Alkitab, misalnya: Matius 28:20 berbunyi demikian: Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman; dan 1 Korintuis 10:13 berbunyi demikian: Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. Inilah yang menjadi kelebihan kita dibandingkan dengan mereka yang tidak mengenal Tuhan.
Penyertaan Tuhan ini menjadi modal utama bagi setiap orang Kristen untuk bisa melewati masalahnya. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian, tidak seperti yang kita bayangkan karena ternyata masih banyak juga orang Kristen yang akhirnya menjadi stress dan frustasi ketika sedang ditimpa masalah. Kenapa hal itu terjadi? Apakah janji-janji penyertaan Tuhan sudah tidak lagi berlaku? Atau apakah Tuhan tidak sanggup menolong umat-Nya?
Hal itu bisa terjadi, bukan karena janji Tuhan sudah tidak berlaku atau Tuhan tidak sanggup menolong umat-Nya, tetapi karena ada masalah diantara Tuhan dengan umat-Nya. Masalah itu adalah dosa. Yesaya 59:2 berkata demikian: Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Inilah yang menjadi penghambat berkat Tuhan bagi kita umat-Nya.
Jemaat Petra, apakah saat ini Anda sedang diperhadapkan dengan masalah berat: rumah tangga, pekerjaan, keuangan, penyakit dan lain-lain? Dan dalam pergumulanmu itu apakah Tuhan tidak menolongmu? Mari, dengan rendah hati koreksi diri dan jujur kepada Tuhan, adakah dosa yang belum dibereskan di hadapan-Nya? Dan kalau Anda menyadarinya, segera bereskan itu, minta ampunlah kepada. Dan nanti lihat, bagaimana Ia akan turun tangan menolongmu, membebaskanmu dari masalah yang sedang menindihmu saat ini. Amin.
KECERDASAN ISRAEL
Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada tiga tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana . Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar?”
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California , terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”
Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.” Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan..
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel , penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ.. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California , dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi.. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California , terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”
Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.” Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan..
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel , penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ.. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California , dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi.. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
Langganan:
Postingan (Atom)